Di dalam kompetisi zaman dan kehidupan pemuda selalu tampil penuh gairah, semangat tinggi, dan tekad yang membaja. Mereka seakan merupakan kuda hitam yang selalu memimpin dalam setiap putaran zaman. Dari para pemuda itulah lahir berbagai inovasi, dan kemajuan yang sangat signifikan. Dari pemuda itulah sebuah bangsa akan maju dan bahkan akan mundur, dari pemuda juga perubahan-perubahan bisa dilakukan dengan kontinyu. Karena sejatinya pemuda itu menginginkan perubahan dan perubahan.
Lalu siapakah pemuda ? apakah pemuda adalah mereka yang masih berumur muda atau mereka yang tetap memiliki semangat muda ? memang secara biologis seseorang dikatakan muda jika masih berumur muda. Namun saya berpandangan bahwa pemuda sejati adalah mereka yang masih muda dan memiliki semangat pemuda atau mereka yang sudah tua namun masih semangat bagaikan pemuda, itulah pemuda sejati. Dan saya katakan bahwasanya seorang yang berumur muda namun tidak memiliki semangat adalah termasuk orang yang tua. Oleh karena itu menjadi pemuda adalah pilihan diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk pemuda? Tentunya sekarang kita bisa menjawabnya.
Setidaknya pemuda memiliki bannyak kesempatan untuk selalu menciptakan karya-karyanya dalam banyak bentuk, baik berupa tulisan, penemuan sains, sastra, di lingkup kehidupannya. Ada beberapa kendala yang menimpa para pemuda, pemuda terkadang diremehkan oleh barisan tua yang merasa dirinya paling senior dan lebih ahli dari yang muda. Semestinya paradigm seperti ini harus hilang dari para senior dalam berbagai bidang, entah itu perusahaan, organisasi, atau pun dalam lingkup keluarga. Hal seperti itu jika tidak segera dihilangkan akan menghambat kreatifitas kaum muda dan akan menjadikan keadaan menjadi kaku dan membosankan akibat pengekangan yang dilakukan para senior terhadap yang lebih muda. Dalam benak seorang pemuda sebenarnya ada keinginan untuk selalu berubah dan merubah, tetapi terkadang para seniornya yang menjadi penghambat dan penjegal pemuda untuk menuangkan ide-ide cemerlangnya. Mereka tidak percaya dengan pemuda dengan alasan yang kurang logis dan klasik, yakni tidak berpengalaman. Saya katakan “ bagaimana anda bisa mengatakan hasilnya tidak baik karena tidak berpengalaman sedangkan anda tidak memberi para pemuda itu sebuah kesempatan untuk mengekspresikan ide-idenya? “
begitu pula sebaliknya, terkadang para senior itu memberikan kesempatan kepada pemuda. Namun Sang pemuda tidak bisa memanfaatkan momentum itu dengan maksimal sehingga menghilangkan kepercayaan para senior yang telah memberikan kesempatan. Dari sini, pemuda semestinya memanfaatkan segala momentum yang memberinya kesempatan untuk berekspresi dengan semaksimal mungkin. karena kesempatan mungkin tidak akan pernah datang untuk yang kali kedua. Maka beruntunglah pemuda yang bisa memaksimalkan kesempatan-kesempatan yang menghamprinya. Karena hal itu akan menambah kepercayaan orang lain teruitama para senior akan kualiatas pemuda.
Dan yang perlu kita ingat adalah masa muda merupakan masa emas dari seseorang. Siapa yang bisa mengisinya dengan iman dan kebaikan maka beruntung. Dan ingat pula kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah tentang masa muda kita. Suatu bangsa akan maju jika para pemudanya berakhlak baik dan penuh gairah semangat perubahan. Sebaliknya suatu bangsa akan tenggelam jika tidak ada lagi pemuda yang berjiwa muda dan pemudanya berakhlak buruk dan bergaul dengan sebebas-bebasnya tanpa kontrol iman.
Akhirnya para pemuda itu adalah mereka yang berumur muda dan mempunyai jiwa muda yang selalu semangat dalam menuju perubahan ke arah yang lebih baik atau pun mereka yang sudah tua namun tetap memiliki jiwa muda. Selamat kepada para pemuda, umat Islam sangat memerlukan ide-ide cemerlangmu untuk membangkitkan kembali keberanian dan kejayaan Islam. Karena pemudalah sebuah agenda perubahan akan selalu bergulir , Karena pemudalah kemajuan dan kemunduran akan ditentukan.